TUMBUH KEMBANG
1.
Tumbuh Kembang Neonatus
Neonatus
adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana
terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar
rahim. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik
sebagai berikut : 1. Peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi
paru. 2. Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan 3. Ginjal berfungsi
untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi. 4. Hati berfungsi untuk
menetralisasi dan mengekresi bahan racun. 5. Sistem imunologik berfungsi untuk
mencegah infeksi 6. Sistem kardiovaskular
2.
Tumbuh Kembang Bayi
a.
Bayi Bulan Pertama
1 bulan Berat badan: 3,0 – 14,3 kg Panjang badan: 49,8 -
54,6 cm Lingkar kepala: 33 – 39 cm Gerakan kasar: tangan dan kaki bergerak
aktif Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri Komunikasi/Berbicara:
bereaksi terhadap bunyi lonceng Sosial/Kemandirian: menatap wajah ibu/pengasuh
b.
Bayi Bulan Kedua
Inilah masa yang datar, waktu keluarga mulai menyesuaikan
kehidupan dengan seorang bayi yangbaru. 2 bulan Berat badan: 3,6-5,2 kg Panjang
badan: 52,8-58,1 cm Lingkar kepala: 35-41 cm Gerakan kasar: mengangkat kepala
ketika tengkurap Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri.
Komunikasi/Berbicara: bersuara.
Sosial/Kemandirian: tersenyum spontan
3.
Masa Toddler
Menginjak
usia satu tahun, anak mulai belajar beragam hal dari lingkungannya. Sebagai
orangtua, Anda dapat belajar bagaimana menyokong perkembangan anak baik
kognitif, fisik dan mental anak. Berat badan: 8,9 – 11,5 kg Panjang badan: 75,9
– 82,4 cm Lingkar kepala: 44,5 – 50,5 cm Gerakan kasar: lari naik tangga
Gerakan halus: menumpuk 2 mainan Komunikasi/Berbicara: berbicara beberapa kata
(mimik, pipis, ma’em) Sosial/Kemandirian: Memakai sendok
4.
Tumbuh Kembang Pra Sekolah
Anak yang
terkategori para sekolah adalah anak dengan usia 3-5 tahun, seorang ahli
psikologi Elizabeth B. Hurlock mengatakan bahwa kurun usia pra sekolah disebut
sebagai masa keemasan (the golden age). Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental, dengan karakteristik sebagai berikut: 1.
Berkembangnya konsep diri 2. Munculnya egosentris 3. Rasa ingin tahu 4.
Imanjinasi 5. Belajar menimbang rasa 6. Munculnya control internal 7. Belajar
dari lingkungannyaAnak 8. berkembangnya cara berpikir 9. berkembangnya
kemampuan berbahasa 10. munculnya perilaku
5.
Tumbuh Kembang Sekolah
Tahap
perkembangan ini banyak ditentukan oleh rangsangan awalnya, sehingga bagaimana
menumbuhkan kreatifitas dan sosialisasinya terhadap lingkungan menjadi
tantangan bagi ortu Minat dan kegiatan bermain pada masa sekolah Karna anak
sudah sekolah dan mempunyai pekerjaan rumah, waktu untuk bermain sedikit
dibandingkan dengan ketika ia berada dalam tahun-tahun pra sekolah. kegiatan
bermain anak yang lebih besar dan banyaknya waktu yang diluangkan untuk
kegiatan ini bergantung pada popularitas dan apakah ia menjadi anggota klompok
atau tidak.
6.
Tumbuh Kembang Remaja
Masa
remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah
ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya
mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita.
1. Perkembangan fisik Perubahan dramatis dalam bentuk dan
ciri-ciri fisik berhubungan erat
dengan mulainya pubertas.
2. Perkembangan intelektual Tidak ada perubahan dramatis
dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti
masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap.
3. Perkembangan intelektual Tidak ada perubahan dramatis
dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah
masalah kompleks berkembang secara bertahap.
4. Perkembangan seksual Perubahan fisik yang terjadi pada
masa pubertas bertanggung-jawab
atas munculnya dorongan seks.
5. Perkembangan emosional Psikolog Amerika G. Stanley Hall
mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional, yang timbul dari
perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas.
TUMBUH
KEMBANG USIA REMAJA
Masa
remaja dalah periode transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, dimana
terjadi
perubahan
dalam bioogik, intelektual social dan ekonomi.
Masa
remaja dibagi dalam tiga tahap :
1.
Early adolescence : 11-14 tahun.
2.
Middle adolescence : 15-17 tahun.
3.
Late adolescence : 18-20 tahun.
Peristiwa
terpenting dalam masa remaja adalah pubertas. Masa ini juga termasuk masa yang
mengalami cath up growth. Pada tiap tahap dalam masa remaja ada tugas
perkembangna yang harus dihadapi, yaitu perkembangna biologis, psikologis dan
sosial. Perkembangna pubertas dibagi menjadi :
1.
Prepurbesence.
2. Puberty.
3. Postpubersence.
2. Puberty.
3. Postpubersence.
Pertumbuhan
fisik
Terjadi
perubahan besar dalam tulang, masa tubuh, serta peningkatan hormon reproduksi,
dan pematangan seks. Ukuran jantung dan volume darah meningkat, hearth rate meningkat.
Panjang dan diameter paru meningkat sehingga volume pernapasan meningkat.
Pertumbuhan otak berlanjut. Proliferasi sel pendukung dan neuron tidak
bertambah.
Perkembangan
Biologis
Aktifitas neuroendokrin pada pubertas.
Terjadi perubahan hormonal, pertumbuhan fisik dan kematangan seksual.
Terjadi interaksi hormonal antara hipothalamus, pituitary, dan gonads.
Aktifitas neuroendokrin pada pubertas.
Terjadi perubahan hormonal, pertumbuhan fisik dan kematangan seksual.
Terjadi interaksi hormonal antara hipothalamus, pituitary, dan gonads.
Perkembangan
biologis pada remaja awal (Early
adolesence)
Pada
keadaan prepubertas, kadar steroid seks dalam sirkulasi tertekan oleh umpan
balik negatif pada hipotalamus. Pubertas mulai dnegan pengurangan hambatan
hipotlamus dalam responnya terhadap faktor-faktor yang belum sepenuhnya dapat
dimengerti. Hipotalamus merangsang pelepasannya selama tidak bekerjanya
gonadotropin dan hormon pertumbuhan dari pituitari anterior. Rangkaian akibat
perubahan somatik dan fisiologis meningkatkan kecepatan kematangan seksual.
Perkembangan
biologis pada remaja pertengahan (Middle
adolesence)
Pada
remaja pertengahan, keceaptan pertumbuhan diatas angka pra remaja 6-7 cm
pertahun. Pada rata-rata anak perempuan, puncak pertumbuhan cepat pada usia
11,5 tahun dengan kecepatan tertinggi 8,3 cm pertahun dan kemudian melambat dan
berhenti pada usia 16 tahun. Pada rata-rata anak laki-laki pertumbuhan cepatnya
mulai melambat dan memuncak pada usia 13,5 tahun denga 9,5 cm pertahun,
kemudian melambat dan berhenti pada usia 18 tahun.
Perkembannga
biologis remaja akhir (late adolesence)
Perubahan-perubahan
badan pada masa ini adalah dengan persamaan yang sederhana. Tahap kahir
perkembangan payudara penis, dan rambut kemaluan pada usia 17-18 tahun pada 95%
pria dan wanita.
Dalam pendekatan
siklus hidup ini, dikenal lima tahap, yaitu:
1. Konsepsi
2. Bayi dan anak
3. Remaja
4. Usia subur
5. Usia lanjut
1. Konsepsi
a. Perlakuan sama terhadap janin laki-laki/perempuan
b. Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas serta pelayanan bayi baru lahir.
c. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis kelamin, BBLR, kurang gizi (malnutrisi).
d. Pendekatan pelayanan antenatal, promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
2. Bayi dan anak
a. ASI Eksklusif dan penyapihan yang layak
b. Tumbuh kembang anak, pemberian makanan dengan gizi seimbang
c. Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
d. Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
e. Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan
f. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis kelamin, sunat perempuan, kurang gizi (malnutrisi), kesakitan dan kematian BBLR, penyakit lain disemua usia dan kekerasan.
g. Pendekatan yang dilakukan: pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan primer, imunisasi, pelayanan antenatal, persalinan, postnatal, menyusui serta pemberian suplemen, dll.
Asuhan yang diberikan
a). ASI Eksklusif
b). Tumbuh kembang anak dan pemberian makanan dengan gizi seimbang
c). Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
d). Pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan (KtP)
e). Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
3. Remaja
Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun dan merupakan peralihan dari masa kanak-anak menjadi dewasa. Peristiwa terpenting yang terjadi pada gadis remaja adalah datangnya haid pertama yang dinamakan menarche. Secara tradisi, menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan, dan gadis yang mengalaminya dianggap sudah tiba waktunya untuk melakukan tugas-tugas sebagai wanita dewasa, dan siap dinikahkan. Pada usia ini tubuh wanita mengalami perubahan dramatis, karena mulai memproduksi hormon-hormon seksual yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sistem reproduksi
a. Gizi seimbang
b. Informasi tentang kesehatan reproduksi
c. Pencagahan kekerasan, termasuk seksual
d. Pencegahan terhadap ketergantungan napza
e. Perkawinan pada usia yang wajar
f. Pendidikan, peningkatan keterampilan
g. Peningkatan penghargaan diri
h. Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan ancaman.
i. Masalah yang ditemui meliputi: seks komersial, pelecehan seksual, penyalahgunaan obat (alkohol, obat, tembakau), kekerasan gender, praktik tradisional berbahaya, perilaku seks tidak aman, kehamilan remaja, aborsi tidak aman, ISR/IMS/HIV/ AIDS.
j. Pendekatan yang dapat dilakukan meliputi; konseling tentang perubahan hukum/sosial, pendidikan kesehatan, deteksi, pencegahan, pengobatan, kontrasepsi yang sesuai, pemberian suplemen, pendidikan dalam keluarga, konseling dll
Asuhan apa yang diberikan
a) Gizi seimbang
b) Informasi tentang kesehatan reproduksi
c) Pencegahan kekerasan seksual (perkosaan)
d) Pencegahan terhadap ketergantungan napza
e) Perkawinan pada usia yang wajar
f) Peningkatan pendidikan, ketrampilan, penghargaan diri dan pertahanan terhadap godaan dan ancaman.
4. Usia subur
Usia dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun, sering dihubungkan dengan masa subur, karena pada usia ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi. Inilah usia produktif dalam menapak karir yang penuh kesibukan di luar rumah. Di usia ini wanita harus lebih memperhatikan kondisi tubuhnya agar selalu dalam kondisi prima, sehingga jika terjadi kehamilan dapat berjalan dengan lancar, dan bayi yang dilahirkan pun sehat. Pada periode ini masalah kesehatan berganti dengan gangguan kehamilan, kelelahan kronis akibat merawat anak, dan tuntutan karir. Kanker, kegemukan, depresi, dan penyakit serius tertentu mulai menggerogoti tubuhnya. Gangguan yang sering muncul pada usia ini, adalah endometriosis yang ditandai dengan gejala nyeri haid, kram haid, nyeri pinggul saat berhubungan seks, sakit saat buang air besar atau buang air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri hebat, tetapi ada juga yang tidak mengalami gejala apa-apa.
a. Kehamilan dan persalinan yang aman
b. Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c. Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi (KB)
d. Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
e. Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f. Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi secara rasional
g. Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
h. Pencegahan dan manajemen infertilitas.
i. Masalah yang mungkin ditemui: Kesakitan dan kematiani ibu yang disebabkan berbagai kondisi, malnutrisi/anemia, kemandulan, pelecehan/kekerasan seksual, komplikasi aborsi, ISR/IMS/HIV/AIDS dan pengaturan kesuburan.
j. Pendekatan yang dapat dilakukan : pendidikan kesehatan, suplemen, konseling, pencegahan primer, pengobatan KB, pendidikan tentang perilaku seksual yang bertanggungjawab, pencegahan dan pengobatan IMS, pelayanan antenatal, persalinan, post partum pelayanan kebidanan darurat, imunisasi dan informasi-informasi.
Asuhan yang diberikan
a). Kehamilan dan persalinan yang aman
b). Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c). Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi ( KB )
d). Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
e). Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f). Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi
g). Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
h). Pencegahan dan manajemen infertilitas.
5. Usia Lanjut
Yang dianggap lanjut usia (lansia) adalah setelah mencapai usia 60 tahun. Inilah masa yang paling rentan diserang berbagai penyakit degeneratif dan penyakit berat lainnya. Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya secara teratur. Prioritas utamanya adalah menjaga agar tubuh tetap sehat dengan mengatur pola makan yang benar, dan minum suplemen yang dibutuhkan tubuh. Selain itu olahraga ringan dan tetap aktif secara intelektual.
a. Perhatian pada problem meno/andro-pause
b. Perhatian pada penyakit utama degeneratif, termasuk rabun, gangguan mobilitas dan osteoporosis.
c. Deteksi dini kanker rahim dan kanker rahim
d. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini: penyakit sistem sirkulasi, kekerasan, prolaps/osteoporosis, kanker saluran reproduksi, payudara/kanker prostat, ISR/IMS/HIV/AIDS.
e. Pendekatan yang dapat dilakukan: dipengaruhi oleh pengalaman reproduksi sebelumnya, diagnosis, informasi dan pengobatan dini.
Asuhan apa yang diberikan
1). Perhatian pada problem menopause
2.). Perhatian pada penyakit utama degenerative, termasuk rabun, gangguan mobilitas dan osteoporosis.
Berkurangnya hormone estrogen pada wanita menopause mungkin menyebabkan berbagai keluhan sebagai berikut :
a. Penyakit jantung koroner
b. Kadar estrogen yang cukup, mampu melindungi wanita dari penyakit jantung koroner. Berkurangnya hormone estrogen dapat menurunkan kadar kolesterol baik ( HDL ) dan meningkatnya kadar kolesterol tidak baik ( LDL ) yang meningkatkan kejadian penyakit jantung koroner.
c. Osteoporosis
d. Adalah berkurangnya kepadatan tulang pada wanita akibat penurunan kadar hormone estrogen, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
e. Gangguan mata
f. Mata terasa kering dan kadang terasa gatal karena produksi air mata berkurang.
g. Kepikunan ( demensia tipe Alzeimer ).
h. Kekurangan hormone estrogen juga mempengaruhi susunan saraf pusat dan otak. Penurunan hormone estrogen menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, sukar tidur, gelisah, depresi sampai pada kepikunan tipe Alzeimer. Penyakit kepikunan tipe Alzeimer dapat terjadi bilam kekurangan estrogen sudah berlangsung cukup lama dan berat, yang dipengaruhi factor keturunan.
3). Deteksi dini kanker rahim.
1. Konsepsi
2. Bayi dan anak
3. Remaja
4. Usia subur
5. Usia lanjut
1. Konsepsi
a. Perlakuan sama terhadap janin laki-laki/perempuan
b. Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas serta pelayanan bayi baru lahir.
c. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis kelamin, BBLR, kurang gizi (malnutrisi).
d. Pendekatan pelayanan antenatal, promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
2. Bayi dan anak
a. ASI Eksklusif dan penyapihan yang layak
b. Tumbuh kembang anak, pemberian makanan dengan gizi seimbang
c. Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
d. Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
e. Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan
f. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis kelamin, sunat perempuan, kurang gizi (malnutrisi), kesakitan dan kematian BBLR, penyakit lain disemua usia dan kekerasan.
g. Pendekatan yang dilakukan: pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan primer, imunisasi, pelayanan antenatal, persalinan, postnatal, menyusui serta pemberian suplemen, dll.
Asuhan yang diberikan
a). ASI Eksklusif
b). Tumbuh kembang anak dan pemberian makanan dengan gizi seimbang
c). Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
d). Pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan (KtP)
e). Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
3. Remaja
Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun dan merupakan peralihan dari masa kanak-anak menjadi dewasa. Peristiwa terpenting yang terjadi pada gadis remaja adalah datangnya haid pertama yang dinamakan menarche. Secara tradisi, menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan, dan gadis yang mengalaminya dianggap sudah tiba waktunya untuk melakukan tugas-tugas sebagai wanita dewasa, dan siap dinikahkan. Pada usia ini tubuh wanita mengalami perubahan dramatis, karena mulai memproduksi hormon-hormon seksual yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sistem reproduksi
a. Gizi seimbang
b. Informasi tentang kesehatan reproduksi
c. Pencagahan kekerasan, termasuk seksual
d. Pencegahan terhadap ketergantungan napza
e. Perkawinan pada usia yang wajar
f. Pendidikan, peningkatan keterampilan
g. Peningkatan penghargaan diri
h. Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan ancaman.
i. Masalah yang ditemui meliputi: seks komersial, pelecehan seksual, penyalahgunaan obat (alkohol, obat, tembakau), kekerasan gender, praktik tradisional berbahaya, perilaku seks tidak aman, kehamilan remaja, aborsi tidak aman, ISR/IMS/HIV/ AIDS.
j. Pendekatan yang dapat dilakukan meliputi; konseling tentang perubahan hukum/sosial, pendidikan kesehatan, deteksi, pencegahan, pengobatan, kontrasepsi yang sesuai, pemberian suplemen, pendidikan dalam keluarga, konseling dll
Asuhan apa yang diberikan
a) Gizi seimbang
b) Informasi tentang kesehatan reproduksi
c) Pencegahan kekerasan seksual (perkosaan)
d) Pencegahan terhadap ketergantungan napza
e) Perkawinan pada usia yang wajar
f) Peningkatan pendidikan, ketrampilan, penghargaan diri dan pertahanan terhadap godaan dan ancaman.
4. Usia subur
Usia dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun, sering dihubungkan dengan masa subur, karena pada usia ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi. Inilah usia produktif dalam menapak karir yang penuh kesibukan di luar rumah. Di usia ini wanita harus lebih memperhatikan kondisi tubuhnya agar selalu dalam kondisi prima, sehingga jika terjadi kehamilan dapat berjalan dengan lancar, dan bayi yang dilahirkan pun sehat. Pada periode ini masalah kesehatan berganti dengan gangguan kehamilan, kelelahan kronis akibat merawat anak, dan tuntutan karir. Kanker, kegemukan, depresi, dan penyakit serius tertentu mulai menggerogoti tubuhnya. Gangguan yang sering muncul pada usia ini, adalah endometriosis yang ditandai dengan gejala nyeri haid, kram haid, nyeri pinggul saat berhubungan seks, sakit saat buang air besar atau buang air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri hebat, tetapi ada juga yang tidak mengalami gejala apa-apa.
a. Kehamilan dan persalinan yang aman
b. Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c. Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi (KB)
d. Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
e. Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f. Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi secara rasional
g. Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
h. Pencegahan dan manajemen infertilitas.
i. Masalah yang mungkin ditemui: Kesakitan dan kematiani ibu yang disebabkan berbagai kondisi, malnutrisi/anemia, kemandulan, pelecehan/kekerasan seksual, komplikasi aborsi, ISR/IMS/HIV/AIDS dan pengaturan kesuburan.
j. Pendekatan yang dapat dilakukan : pendidikan kesehatan, suplemen, konseling, pencegahan primer, pengobatan KB, pendidikan tentang perilaku seksual yang bertanggungjawab, pencegahan dan pengobatan IMS, pelayanan antenatal, persalinan, post partum pelayanan kebidanan darurat, imunisasi dan informasi-informasi.
Asuhan yang diberikan
a). Kehamilan dan persalinan yang aman
b). Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c). Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi ( KB )
d). Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
e). Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f). Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi
g). Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
h). Pencegahan dan manajemen infertilitas.
5. Usia Lanjut
Yang dianggap lanjut usia (lansia) adalah setelah mencapai usia 60 tahun. Inilah masa yang paling rentan diserang berbagai penyakit degeneratif dan penyakit berat lainnya. Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya secara teratur. Prioritas utamanya adalah menjaga agar tubuh tetap sehat dengan mengatur pola makan yang benar, dan minum suplemen yang dibutuhkan tubuh. Selain itu olahraga ringan dan tetap aktif secara intelektual.
a. Perhatian pada problem meno/andro-pause
b. Perhatian pada penyakit utama degeneratif, termasuk rabun, gangguan mobilitas dan osteoporosis.
c. Deteksi dini kanker rahim dan kanker rahim
d. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini: penyakit sistem sirkulasi, kekerasan, prolaps/osteoporosis, kanker saluran reproduksi, payudara/kanker prostat, ISR/IMS/HIV/AIDS.
e. Pendekatan yang dapat dilakukan: dipengaruhi oleh pengalaman reproduksi sebelumnya, diagnosis, informasi dan pengobatan dini.
Asuhan apa yang diberikan
1). Perhatian pada problem menopause
2.). Perhatian pada penyakit utama degenerative, termasuk rabun, gangguan mobilitas dan osteoporosis.
Berkurangnya hormone estrogen pada wanita menopause mungkin menyebabkan berbagai keluhan sebagai berikut :
a. Penyakit jantung koroner
b. Kadar estrogen yang cukup, mampu melindungi wanita dari penyakit jantung koroner. Berkurangnya hormone estrogen dapat menurunkan kadar kolesterol baik ( HDL ) dan meningkatnya kadar kolesterol tidak baik ( LDL ) yang meningkatkan kejadian penyakit jantung koroner.
c. Osteoporosis
d. Adalah berkurangnya kepadatan tulang pada wanita akibat penurunan kadar hormone estrogen, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
e. Gangguan mata
f. Mata terasa kering dan kadang terasa gatal karena produksi air mata berkurang.
g. Kepikunan ( demensia tipe Alzeimer ).
h. Kekurangan hormone estrogen juga mempengaruhi susunan saraf pusat dan otak. Penurunan hormone estrogen menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, sukar tidur, gelisah, depresi sampai pada kepikunan tipe Alzeimer. Penyakit kepikunan tipe Alzeimer dapat terjadi bilam kekurangan estrogen sudah berlangsung cukup lama dan berat, yang dipengaruhi factor keturunan.
3). Deteksi dini kanker rahim.
Pengertian lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai
kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan
dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai “usia kemunduran” yaitu ada yang
menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO)
menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang berlangsung
secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. lansia banyak menghadapi
berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.
Masalah kesehatan mental pada lansia dapat berasal dari 4 aspek
yaitu fisik, psikologik, sosial dan ekonomi. Masalah tersebut dapat berupa
emosi labil, mudah tersinggung, gampang merasa dilecehkan, kecewa, tidak
bahagia, perasaan kehilangan, dan tidak berguna. lansia dengan problem tersebut
menjadi rentan mengalami gangguan psikiatrik seperti depresi, ansietas
(kecemasan), psikosis (kegilaan) atau kecanduan obat. Pada umumnya masalah
kesehatan mental lansia adalah masalah penyesuaian. Penyesuaian tersebut karena
adanya perubahan dari keadaan sebelumnya (fisik masih kuat, bekerja dan
berpenghasilan) menjadi kemunduran.
Lansia juga identik dengan menurunnya daya tahan tubuh dan
mengalami berbagai macam penyakit. Lansia akan memerlukan obat yang jumlah atau
macamnya tergantung dari penyakit yang diderita. Semakin banyak penyakit pada
lansia, semakin banyak jenis obat yang diperlukan. Banyaknya jenis obat akan
menimbulkan masalah antara lain kemungkinan memerlukan ketaatan atau
menimbulkan kebingungan dalam menggunakan atau cara minum obat. Disamping itu
dapat meningkatkan resiko efek samping obat atau interaksi obat.
Istilah tubuh kembang mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dibedakan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa
diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari
proses pematangan (Soetjiningsih, 1995).
. Batas Usia Lansia
Lanjut Usia Meliputi :
Kel. Usia Lanjut (55-64 th) sebagai Presenium
Kel. Usia Lanjut (65 th <) sebagai Masa Senium
70-75 tahun (yaoung
old) 75-80 tahun (old) Lebih dari 80 (very old)