KISTA
VAGINA
A. Pengertian
Kista vagina adalah
suatu kantong tertutup pada dinding atau bagian bawah dinding vagina yang
berisi cairan atau bahan semi padat. Kista terjadi akibat tersumbatnya kelenjar
atau salurannya sehingga cairan terkumpul di dalamnya. Kista di vagina biasanya
tidak nyeri. Ukurannya bervariasi mulai dari seukuran kacang sampai seukuran
buah plum. Sedangkan Kista inklusi terjadi akibat trauma seperti akibat
tindakan operasi. Kista Gartner merupakan salah satu kista di vagina. Kista ini
berasal dari sisa saluran saat janin dalam perkembangan yang awalnya membesar
kemudian menghilang. Tetapi kadang-kadang kista ini lumayan membesar sehingga
terlihat dari luar vagina. Kista vagina biasanya tidak bergejala. Jika
bergejala, maka gejalanya hanya berupa pembengkakan kecil di dinding vagina,
massa tumor keluar dari liang vagina atau nyeri saat melakukan hubungan
seksual.
Kista vagina kadang
hilang dengan sendirinya. Jika tidak hilang, maka perlu dilakukan tindakan
operasi untuk membuangnya. Setelah operasi maka kista biasanya tidak akan
kambuh. Kista ini sering ditemukan secara tidak sengaja saat dilakukan
pemeriksaan panggul, dimana terlihat atau teraba adanya tumor di dinding
vagina. Biasanya dilakukan biopsi untuk menentukan apakah tumor jinak atau
ganas. Justru jika lokasi kista dekat dengan kandung kemih atau salurannya,
maka dilakukan pemeriksaan rontgen untuk memastikan kedua organ tersebut tidak
terkena.
B.
Jenis Kista Vagina
1.
Kista Inklusi
Ditemukan
di vulva, vagina atau perineum
1) Definisi
Suatu kantong tertutup pada dinding atau
bagian bawah dinding vagina yang berisi cairan atau bahan semi padat. Kista
terjadi akibat tersumbatnya kelenjar atau salurannya sehingga cairan terkumpul
didalamnya.
2)
Etiologi
Merupakan salah satu jenis
kista yang biasanya terjadi di bagian vagina dan biasanya terjadi akibat trauma
seperti akibat tindakan operasi.
3)
Gejala
Gejalanya hanya berupa pembengkakan kecil di dinding vagina, massa
tumor keluar dari liang vagina atau nyeri pada saat melakukan hubungan seksual.
4)
Pemeriksaan
a.
Jika gejala-gejala yang timbul
tidak hilang maka lakukan operasi.
b.
Setelah operasi simak kista
biasanya tidak akan kambuh.
c.
Dilakukan pemeriksaan panggul.
d.
Raba adanya tumor di dinding
vagina.
e.
Dilakukan biopsi untuk
menentukan apakah tumor jinak atau ganas.
f.
Jika lokasi kista dekat dengan
kandung kemih atau salurannya maka dilakukan pemeriksaan rontgen untuk
memestikan ke dua organ tidak terkena.
2.
Kista Duktus Gardner
1)
Definisi
Kista yang terletak di dinding
vagina (duktus gartner) yang berisi cairan atau bahan semi solid.
2)
Etiologi
Kista gartner berkembang di
daerah duktus gartner, biasanya di dinding vagina. Duktus ini aktif saat
perkembangan janin namun biasanya menghilang setelah lahir. Pada beberapa
kasus, sebagian duktus ini terisi cairan yang berkembang menjadi kista.
3)
Gejala
Ganjalan di dinding vagina dan rasa tidak nyaman saat berhubungan
seksual.
4)
Pemeriksaan
a.
Pada saat pemeriksaan pelvis
dapat dirasakan adanya tonjolan atau masa di dinding vagina.
b.
Biopsy kadang dilakukan untuk
menyingkirkan kemungkinan kanker vagina, terutama jika teraba keras.
c.
Jika kista berlokasi dibawah
uretra atau vesika urinaria, pemeriksaan radiologi mungkin dilakukan untuk
memastikan dan menyakinkan bahwa kista tidak melibatkan struktur-struktur ini.
3.
Kista Endometriosis
1) Definisi
Suatu keadaan dimana
endometrium berada di luar tempat yang seharusnya, yaitu di dalam rongga rahim.
Endometrium sendiri merupakan lapisan yang melapisi rongga rahim dan
dikeluarkan secara siklik saat mens sebagai darah haid.
2) Etiologi
Kista endometriosis salah satu
jenis kista yang tidak ganas. Akan tetapi, kista ini menyebalkan karena kerap
kambuh dan dapat mengganggu kesuburan perempuan.
3)
Gejala
-
Rasa nyeri yang hebat saat haid.
-
Perutnya bagian bawah terlihat membesar.
-
Tidak nyaman saat melakukan aktivitas.
4) Pemeriksaan
-
Suntikan hormone Gn-RH analog yang diberikan
selama enam bulan.
-
Obat oral baru yang dapat diberikan selama
enam bulan yaitu anti estrogen anastrozol.
-
Melakukan operasi jika sudah sangat abnormal.
4.
Kista Adenosis
1)
Definisi
Kista adenosis merupakan kista
yang dapat tumbuh dibagian vagina. Bentuknya
kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga
ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya.
2)
Gejala
-
Nyeri sewaktu haid,
-
Nyeri perut bagian
bawah,
-
Sering merasa ingin buang air besar atau
kecil,
-
Dan pada keadaan
yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut.
-
Untuk jenis kista folikel, biasanya tidak memberikan
rasa nyeri. Sehingga kebanyakan penderita tidak menyadarinya.
-
Namun, jika kista pecah, misalnya saat
berhubungan seksual, penderita akan merasa nyeri yang bertambah bila melakukan
aktivitas fisik berat.
3)
Pencegahan
Dengan mengangkat kista melalui operasi.
4)
Penanganan
-
Mengatasi Kista dengan Laparoskopi
Laparoskopi merupakan teknik
pembedahan atau operasi yang dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang
kecil (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitarperut pasien. Satu lubang pada
pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk
memindahkan gambar dalam rongga perut kelayar monitor, sementara dua lubang
yang lain untuk peralatan bedah yang lain.
5.
Kista
yang berada di daerah Vulva, meliputi :
1) Kista Sebasea
a. Definisi
Kista Sebasea
(Kista Keratinosa) adalah suatu kantung tertutup yang ditemukan tepat di bawah
kulit dan mengandung kulit mati, ekskresi kulit dan bagian-bagian kulit
lainnya.
b.
Etiologi
Kista sebasea sering kali berasal dari selubung akar rambut
(folilek) yang membengkak. Cedera pada kulit juga bisa merangsang terbentuknya
sebuah kista.
c.
Gejala
§ Kista
ini berukuran kecil dan bisa ditemukan di bagian tubuh manapun.
§ Paling
sering muncul di kulit kepala, telinga, wajah, leher, punggung atau kantung
zakar (skrotum).
§ Teraba
kenyal dan mudah digerakkan, biasanya tidak menimbulkan nyeri.
§ Warnanya
bisa kekuningan atau berwarna daging, jika pecah akan mengeluarkan bahan
berminyak yang menyerupai keju.
§ Bisanya
terjadi infeksi.
d. Pemeriksaan
Kista sebasea biasanya dipecahkan dengan
tusukan jarum atau sayatan pisau bedah dan isinya dikeluarkan.
Jika terjadi infeksi, sebelum kista diangkat
melalui pembedahan, terlebih dahulu diberikan antibiotic.
2) Kista Kelenjar Bartholini
a. Definisi
Kista yang terdapat pada
kelenjar barholini. Kelenjar bartolini merupakan salah satu organ genitalia
eksterna yang berfungsi untuk membasahi atau melicinkan permukaan vagina pada
saat terjadi hubungan seksual.
b.
Etiologi
Penyumbatan pada saluran
kelenjar bartholini yang menyebabkan akumulasi cairan. Penyebab penyumbatan
diduga akibat infeksi atau adanya pertumbuhan kulit pada penutup saluran
kelenjar bartholini. Kista dapat terinfeksi, membentuk abses. Sejumlah bakteri
dapat menyebabkan infeksi, termasuk bakteri yang umum, seperti Escherichia coli
(E. coli), serta bakteri yang menyebabkan penyakit menular seksual seperti
gonore dan klamidia.
c.
Gejala
§ Sebuah benjolan yang mungkin menimbulkan rasa sakit di dekat
lubang vagina.
§ Ketidaknyamanan sambil berjalan atau duduk.
§ Nyeri selama hubungan seksual.
§ Demam.
§ Sebuah kista atau abses bias any aterjadi hanya pada satu sisi
lubang vagina.
d. Pengobatan
§ MandiSitz
perendaman dalam bak berisi air
hangat (mandisitz) beberapa kali sehari selama tiga atau empat hari membantu
mengecilkan kista dan kista terinfeksi dan pecah.
§ Bedah drainase
Sebuah kista yang terinfeksi
atau sangat besar umumnya memerlukan drainase oleh seorang dokter.
§ Antibiotik
Jika kista terinfeksi atau jika
hasil tes menunjukkan penyakit menular seksual, dokter akan meresepkan
antibiotic untuk memastikan bahwa bakteri penyebab infeksi mati. Tetapi jika
abses dikeringkan dengan benar maka antibiotic tidak diperlukan.
§ Marsupialization
Prosedur ini digunakan oleh
dokter jika kista sangat mengganggu dan kista kambuh kembali. Metode ini
biasanya efektif dalam mencegah kekambuhan.
C.
Penyebab
Kista Vagina
1. Riwayat kista vagina terdahulu
2.
Siklus haid tidak teratur
3.
Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda)
4.
Kista vagina terjadi akibat tersumbatnya kelenjar atau
salurannya sehingga cairan terkumpul di dalamnya.
D.
Patofisiologi
Kista Vagina
Tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium
invaginasi yang sederhana dari epitel germinal sampai ke invaginasi disertai
permukaan ruangan kista yang luas terjadi pembentukan papil-papil kearah dalam
tumor kistik.
E.
Etiologi
Kista Vagina
Faktor
yang menyebabkan gajala kista meliputi;
1. Gaya
hidup tidak sehat. Diantaranya;
2. Konsumsi
makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
3. Zat
tambahan pada makanan
4. Kurang
olah raga
5. Merokok
dan konsumsi alcohol
6. Terpapar
denga polusi dan agen infeksius
7. Sering
stress
8. Faktor
Genetik
F.
Tanda
dan Gejala
Kebanyakan wanita
dengan kanker ovarium tidak menimbulakan gejala dalam waktu yang lama. Gejala
umumnya sangat berfariasi dan tidak spesifik.
Pada stadium awal gejalanya dapat
berupa;
1.
Gangguan haid
2.
Jika sudah menekan rectum atau VU
mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.
3.
Dapat terjadi peregangan atau penekanan
daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.
4.
Nyeri saat bersenggama.
G.
Tindakan
Pengobatan
Cara yang paling efektif untuk mengatasi kista
yaitu:
1. Dengan
mengangkat kista melalui operasi. Namun, tindakan pengobatan tersebut hingga
kini belum memberikan hasil yang memuaskan. Tindakan operasi pengangkatan kista
tidak menjamin kista tidak akan tumbuh kembali nantinya. Selama seorang wanita
masih memproduksi sel telur, maka potensi untuk tumbuh kista akan tetap ada.
Namun, dengan meningkatnya pengetahuan serta kesadaran kaum wanita saat ini
untuk memeriksakan organ reproduksinya merupakan langkah awal yang tepat untuk
mengurangi risiko terjadinya kista.
2. Mengatasi
Kista dengan Laparoskopi
Laparoskopi
merupakan teknik pembedahan atau operasi yang dilakukan dengan membuat dua atau
tiga lubang kecil (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu
lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera
untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor, sementara dua
lubang yang lain untuk peralatan bedah yang lain.
Penderita kanker ovarium stadium dini
dapat ditangani dengan operasi yang kemudian dilanjutkan dengan terapi. Bila
kanker ovarium telah memasuki stadium lanjut baru di lakukan kemoterapi atau
radiasi.