Sabtu, 24 November 2012

KISTA VAGINA

KISTA VAGINA
A.      Pengertian
Kista vagina adalah suatu kantong tertutup pada dinding atau bagian bawah dinding vagina yang berisi cairan atau bahan semi padat. Kista terjadi akibat tersumbatnya kelenjar atau salurannya sehingga cairan terkumpul di dalamnya. Kista di vagina biasanya tidak nyeri. Ukurannya bervariasi mulai dari seukuran kacang sampai seukuran buah plum. Sedangkan Kista inklusi terjadi akibat trauma seperti akibat tindakan operasi. Kista Gartner merupakan salah satu kista di vagina. Kista ini berasal dari sisa saluran saat janin dalam perkembangan yang awalnya membesar kemudian menghilang. Tetapi kadang-kadang kista ini lumayan membesar sehingga terlihat dari luar vagina. Kista vagina biasanya tidak bergejala. Jika bergejala, maka gejalanya hanya berupa pembengkakan kecil di dinding vagina, massa tumor keluar dari liang vagina atau nyeri saat melakukan hubungan seksual.
Kista vagina kadang hilang dengan sendirinya. Jika tidak hilang, maka perlu dilakukan tindakan operasi untuk membuangnya. Setelah operasi maka kista biasanya tidak akan kambuh. Kista ini sering ditemukan secara tidak sengaja saat dilakukan pemeriksaan panggul, dimana terlihat atau teraba adanya tumor di dinding vagina. Biasanya dilakukan biopsi untuk menentukan apakah tumor jinak atau ganas. Justru jika lokasi kista dekat dengan kandung kemih atau salurannya, maka dilakukan pemeriksaan rontgen untuk memastikan kedua organ tersebut tidak terkena.

B.        Jenis Kista Vagina
1.      Kista Inklusi
Ditemukan di vulva, vagina atau perineum
1)      Definisi
Suatu kantong tertutup pada dinding atau bagian bawah dinding vagina yang berisi cairan atau bahan semi padat. Kista terjadi akibat tersumbatnya kelenjar atau salurannya sehingga cairan terkumpul didalamnya.
2)      Etiologi
Merupakan salah satu jenis kista yang biasanya terjadi di bagian vagina dan biasanya terjadi akibat trauma seperti akibat tindakan operasi.
3)      Gejala
Gejalanya hanya berupa pembengkakan kecil di dinding vagina, massa tumor keluar dari liang vagina atau nyeri pada saat melakukan hubungan seksual.
4)      Pemeriksaan
a.    Jika gejala-gejala yang timbul tidak hilang maka lakukan operasi.
b.    Setelah operasi simak kista biasanya tidak akan kambuh.
c.    Dilakukan pemeriksaan panggul.
d.   Raba adanya tumor di dinding vagina.
e.    Dilakukan biopsi untuk menentukan apakah tumor jinak atau ganas.
f.     Jika lokasi kista dekat dengan kandung kemih atau salurannya maka dilakukan pemeriksaan rontgen untuk memestikan ke dua organ tidak terkena.
2.      Kista Duktus Gardner
1)      Definisi
Kista yang terletak di dinding vagina (duktus gartner) yang berisi cairan atau bahan semi solid.
2)      Etiologi
Kista gartner berkembang di daerah duktus gartner, biasanya di dinding vagina. Duktus ini aktif saat perkembangan janin namun biasanya menghilang setelah lahir. Pada beberapa kasus, sebagian duktus ini terisi cairan yang berkembang menjadi kista.
3)      Gejala
Ganjalan di dinding vagina dan rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual.
4)      Pemeriksaan
a.    Pada saat pemeriksaan pelvis dapat dirasakan adanya tonjolan atau masa di dinding vagina.
b.    Biopsy kadang dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan kanker vagina, terutama jika teraba keras.
c.    Jika kista berlokasi dibawah uretra atau vesika urinaria, pemeriksaan radiologi mungkin dilakukan untuk memastikan dan menyakinkan bahwa kista tidak melibatkan struktur-struktur ini.
3.      Kista Endometriosis
1)      Definisi
Suatu keadaan dimana endometrium berada di luar tempat yang seharusnya, yaitu di dalam rongga rahim. Endometrium sendiri merupakan lapisan yang melapisi rongga rahim dan dikeluarkan secara siklik saat mens sebagai darah haid.


2)      Etiologi
Kista endometriosis salah satu jenis kista yang tidak ganas. Akan tetapi, kista ini menyebalkan karena kerap kambuh dan dapat mengganggu kesuburan perempuan.
3)      Gejala
-          Rasa nyeri yang hebat saat haid.
-          Perutnya bagian bawah terlihat membesar.
-          Tidak nyaman saat melakukan aktivitas.
4)      Pemeriksaan
-          Suntikan hormone Gn-RH analog yang diberikan selama enam bulan.
-          Obat oral baru yang dapat diberikan selama enam bulan yaitu anti estrogen anastrozol.
-          Melakukan operasi jika sudah sangat abnormal.
4.      Kista Adenosis
1)        Definisi
Kista adenosis merupakan kista yang dapat tumbuh dibagian vagina. Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya.
2)        Gejala
-          Nyeri sewaktu haid,
-          Nyeri perut bagian bawah,
-          Sering merasa ingin buang air besar atau kecil,
-          Dan pada keadaan yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut.
-          Untuk jenis kista folikel, biasanya tidak memberikan rasa nyeri. Sehingga kebanyakan penderita tidak menyadarinya.
-          Namun, jika kista pecah, misalnya saat berhubungan seksual, penderita akan merasa nyeri yang bertambah bila melakukan aktivitas fisik berat.
3)        Pencegahan
Dengan mengangkat kista melalui operasi.
4)        Penanganan
-          Mengatasi Kista dengan Laparoskopi
Laparoskopi merupakan teknik pembedahan atau operasi yang dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitarperut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga perut kelayar monitor, sementara dua lubang yang lain untuk peralatan bedah yang lain.
5.      Kista yang berada di daerah Vulva, meliputi :
1)   Kista Sebasea
a.    Definisi
          Kista Sebasea (Kista Keratinosa) adalah suatu kantung tertutup yang ditemukan tepat di bawah kulit dan mengandung kulit mati, ekskresi kulit dan bagian-bagian kulit lainnya.
b.    Etiologi
Kista sebasea sering kali berasal dari selubung akar rambut (folilek) yang membengkak. Cedera pada kulit juga bisa merangsang terbentuknya sebuah kista.
c.    Gejala
§  Kista ini berukuran kecil dan bisa ditemukan di bagian tubuh manapun.
§  Paling sering muncul di kulit kepala, telinga, wajah, leher, punggung atau kantung zakar (skrotum).
§  Teraba kenyal dan mudah digerakkan, biasanya tidak menimbulkan nyeri.
§  Warnanya bisa kekuningan atau berwarna daging, jika pecah akan mengeluarkan bahan berminyak yang menyerupai keju.
§  Bisanya terjadi infeksi.
d.   Pemeriksaan
Kista sebasea biasanya dipecahkan dengan tusukan jarum atau sayatan pisau bedah dan isinya dikeluarkan.
Jika terjadi infeksi, sebelum kista diangkat melalui pembedahan, terlebih dahulu diberikan antibiotic.
2)   Kista Kelenjar Bartholini
a.    Definisi
Kista yang terdapat pada kelenjar barholini. Kelenjar bartolini merupakan salah satu organ genitalia eksterna yang berfungsi untuk membasahi atau melicinkan permukaan vagina pada saat terjadi hubungan seksual.
b.    Etiologi
Penyumbatan pada saluran kelenjar bartholini yang menyebabkan akumulasi cairan. Penyebab penyumbatan diduga akibat infeksi atau adanya pertumbuhan kulit pada penutup saluran kelenjar bartholini. Kista dapat terinfeksi, membentuk abses. Sejumlah bakteri dapat menyebabkan infeksi, termasuk bakteri yang umum, seperti Escherichia coli (E. coli), serta bakteri yang menyebabkan penyakit menular seksual seperti gonore dan klamidia.
c.    Gejala
§  Sebuah benjolan yang mungkin menimbulkan rasa sakit di dekat lubang vagina.
§  Ketidaknyamanan sambil berjalan atau duduk.
§  Nyeri selama hubungan seksual.
§  Demam.
§  Sebuah kista atau abses bias any aterjadi hanya pada satu sisi lubang vagina.
d. Pengobatan
§  MandiSitz
perendaman dalam bak berisi air hangat (mandisitz) beberapa kali sehari selama tiga atau empat hari membantu mengecilkan kista dan kista terinfeksi dan pecah.
§  Bedah drainase
Sebuah kista yang terinfeksi atau sangat besar umumnya memerlukan drainase oleh seorang dokter.
§  Antibiotik
Jika kista terinfeksi atau jika hasil tes menunjukkan penyakit menular seksual, dokter akan meresepkan antibiotic untuk memastikan bahwa bakteri penyebab infeksi mati. Tetapi jika abses dikeringkan dengan benar maka antibiotic tidak diperlukan.
§  Marsupialization
Prosedur ini digunakan oleh dokter jika kista sangat mengganggu dan kista kambuh kembali. Metode ini biasanya efektif dalam mencegah kekambuhan.

C.      Penyebab Kista Vagina
1. Riwayat kista vagina terdahulu
2.    Siklus haid tidak teratur
3.    Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda)
4.    Kista vagina terjadi akibat tersumbatnya kelenjar atau salurannya sehingga cairan terkumpul di dalamnya.
D.      Patofisiologi Kista Vagina
Tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium invaginasi yang sederhana dari epitel germinal sampai ke invaginasi disertai permukaan ruangan kista yang luas terjadi pembentukan papil-papil kearah dalam tumor kistik.

E.       Etiologi Kista Vagina
Faktor yang menyebabkan gajala kista meliputi;
1.      Gaya hidup tidak sehat. Diantaranya;
2.      Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
3.      Zat tambahan pada makanan
4.      Kurang olah raga
5.      Merokok dan konsumsi alcohol
6.      Terpapar denga polusi dan agen infeksius
7.      Sering stress
8.      Faktor Genetik

F.       Tanda dan Gejala
Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulakan gejala dalam waktu yang lama. Gejala umumnya sangat berfariasi dan tidak spesifik.
Pada stadium awal gejalanya dapat berupa;
1.         Gangguan haid
2.         Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.
3.         Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.
4.         Nyeri saat bersenggama.

G.      Tindakan Pengobatan
Cara yang paling efektif untuk mengatasi kista yaitu:
1.      Dengan mengangkat kista melalui operasi. Namun, tindakan pengobatan tersebut hingga kini belum memberikan hasil yang memuaskan. Tindakan operasi pengangkatan kista tidak menjamin kista tidak akan tumbuh kembali nantinya. Selama seorang wanita masih memproduksi sel telur, maka potensi untuk tumbuh kista akan tetap ada. Namun, dengan meningkatnya pengetahuan serta kesadaran kaum wanita saat ini untuk memeriksakan organ reproduksinya merupakan langkah awal yang tepat untuk mengurangi risiko terjadinya kista.
2.      Mengatasi Kista dengan Laparoskopi
Laparoskopi merupakan teknik pembedahan atau operasi yang dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor, sementara dua lubang yang lain untuk peralatan bedah yang lain.
Penderita kanker ovarium stadium dini dapat ditangani dengan operasi yang kemudian dilanjutkan dengan terapi. Bila kanker ovarium telah memasuki stadium lanjut baru di lakukan kemoterapi atau radiasi.

Selasa, 16 Oktober 2012

Tumbuh Kembang Manusia


TUMBUH KEMBANG
1. Tumbuh Kembang Neonatus
Neonatus adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik sebagai berikut : 1. Peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru. 2. Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan 3. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi. 4. Hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekresi bahan racun. 5. Sistem imunologik berfungsi untuk mencegah infeksi 6. Sistem kardiovaskular
2. Tumbuh Kembang Bayi
a.       Bayi Bulan Pertama
1 bulan Berat badan: 3,0 – 14,3 kg Panjang badan: 49,8 - 54,6 cm Lingkar kepala: 33 – 39 cm Gerakan kasar: tangan dan kaki bergerak aktif Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri Komunikasi/Berbicara: bereaksi terhadap bunyi lonceng Sosial/Kemandirian: menatap wajah ibu/pengasuh
b.      Bayi Bulan Kedua
Inilah masa yang datar, waktu keluarga mulai menyesuaikan kehidupan dengan seorang bayi yangbaru. 2 bulan Berat badan: 3,6-5,2 kg Panjang badan: 52,8-58,1 cm Lingkar kepala: 35-41 cm Gerakan kasar: mengangkat kepala ketika tengkurap Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri.
Komunikasi/Berbicara: bersuara.
Sosial/Kemandirian: tersenyum spontan

3. Masa Toddler
Menginjak usia satu tahun, anak mulai belajar beragam hal dari lingkungannya. Sebagai orangtua, Anda dapat belajar bagaimana menyokong perkembangan anak baik kognitif, fisik dan mental anak. Berat badan: 8,9 – 11,5 kg Panjang badan: 75,9 – 82,4 cm Lingkar kepala: 44,5 – 50,5 cm Gerakan kasar: lari naik tangga Gerakan halus: menumpuk 2 mainan Komunikasi/Berbicara: berbicara beberapa kata (mimik, pipis, ma’em) Sosial/Kemandirian: Memakai sendok

4. Tumbuh Kembang Pra Sekolah
Anak yang terkategori para sekolah adalah anak dengan usia 3-5 tahun, seorang ahli psikologi Elizabeth B. Hurlock mengatakan bahwa kurun usia pra sekolah disebut sebagai masa keemasan (the golden age). Di usia ini anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental, dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Berkembangnya konsep diri 2. Munculnya egosentris 3. Rasa ingin tahu 4. Imanjinasi 5. Belajar menimbang rasa 6. Munculnya control internal 7. Belajar dari lingkungannyaAnak 8. berkembangnya cara berpikir 9. berkembangnya kemampuan berbahasa 10. munculnya perilaku

5. Tumbuh Kembang Sekolah
Tahap perkembangan ini banyak ditentukan oleh rangsangan awalnya, sehingga bagaimana menumbuhkan kreatifitas dan sosialisasinya terhadap lingkungan menjadi tantangan bagi ortu Minat dan kegiatan bermain pada masa sekolah Karna anak sudah sekolah dan mempunyai pekerjaan rumah, waktu untuk bermain sedikit dibandingkan dengan ketika ia berada dalam tahun-tahun pra sekolah. kegiatan bermain anak yang lebih besar dan banyaknya waktu yang diluangkan untuk kegiatan ini bergantung pada popularitas dan apakah ia menjadi anggota klompok atau tidak.

6. Tumbuh Kembang Remaja
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita.
1. Perkembangan fisik Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat
dengan mulainya pubertas.
2. Perkembangan intelektual Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap.
3. Perkembangan intelektual Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah masalah kompleks berkembang secara bertahap.
4. Perkembangan seksual Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab
atas munculnya dorongan seks.
5. Perkembangan emosional Psikolog Amerika G. Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas.
TUMBUH KEMBANG USIA REMAJA
Masa remaja dalah periode transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, dimana terjadi
perubahan dalam bioogik, intelektual social dan ekonomi.
Masa remaja dibagi dalam tiga tahap :
1. Early adolescence : 11-14 tahun.
2. Middle adolescence : 15-17 tahun.
3. Late adolescence : 18-20 tahun.
Peristiwa terpenting dalam masa remaja adalah pubertas. Masa ini juga termasuk masa yang mengalami cath up growth. Pada tiap tahap dalam masa remaja ada tugas perkembangna yang harus dihadapi, yaitu perkembangna biologis, psikologis dan sosial. Perkembangna pubertas dibagi menjadi :
1. Prepurbesence.
2. Puberty.
3. Postpubersence.

Pertumbuhan fisik
Terjadi perubahan besar dalam tulang, masa tubuh, serta peningkatan hormon reproduksi, dan pematangan seks. Ukuran jantung dan volume darah meningkat, hearth rate meningkat. Panjang dan diameter paru meningkat sehingga volume pernapasan meningkat. Pertumbuhan otak berlanjut. Proliferasi sel pendukung dan neuron tidak bertambah.

Perkembangan Biologis
Aktifitas neuroendokrin pada pubertas.
Terjadi perubahan hormonal, pertumbuhan fisik dan kematangan seksual.
Terjadi interaksi hormonal antara hipothalamus, pituitary, dan gonads.


Perkembangan biologis pada remaja awal (Early adolesence)
Pada keadaan prepubertas, kadar steroid seks dalam sirkulasi tertekan oleh umpan balik negatif pada hipotalamus. Pubertas mulai dnegan pengurangan hambatan hipotlamus dalam responnya terhadap faktor-faktor yang belum sepenuhnya dapat dimengerti. Hipotalamus merangsang pelepasannya selama tidak bekerjanya gonadotropin dan hormon pertumbuhan dari pituitari anterior. Rangkaian akibat perubahan somatik dan fisiologis meningkatkan kecepatan kematangan seksual.
Perkembangan biologis pada remaja pertengahan (Middle adolesence)
Pada remaja pertengahan, keceaptan pertumbuhan diatas angka pra remaja 6-7 cm pertahun. Pada rata-rata anak perempuan, puncak pertumbuhan cepat pada usia 11,5 tahun dengan kecepatan tertinggi 8,3 cm pertahun dan kemudian melambat dan berhenti pada usia 16 tahun. Pada rata-rata anak laki-laki pertumbuhan cepatnya mulai melambat dan memuncak pada usia 13,5 tahun denga 9,5 cm pertahun, kemudian melambat dan berhenti pada usia 18 tahun.

Perkembannga biologis remaja akhir (late adolesence)
Perubahan-perubahan badan pada masa ini adalah dengan persamaan yang sederhana. Tahap kahir perkembangan payudara penis, dan rambut kemaluan pada usia 17-18 tahun pada 95% pria dan wanita.
Dalam pendekatan siklus hidup ini, dikenal lima tahap, yaitu:
1. Konsepsi
2. Bayi dan anak
3. Remaja
4. Usia subur
5. Usia lanjut

1. Konsepsi
a. Perlakuan sama terhadap janin laki-laki/perempuan
b. Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas serta pelayanan bayi baru lahir.
c. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis kelamin, BBLR, kurang gizi (malnutrisi).
d. Pendekatan pelayanan antenatal, promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.

2. Bayi dan anak

a. ASI Eksklusif dan penyapihan yang layak
b. Tumbuh kembang anak, pemberian makanan dengan gizi seimbang
c. Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
d. Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
e. Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan
f. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis kelamin, sunat perempuan, kurang gizi (malnutrisi), kesakitan dan kematian BBLR, penyakit lain disemua usia dan kekerasan.
g. Pendekatan yang dilakukan: pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan primer, imunisasi, pelayanan antenatal, persalinan, postnatal, menyusui serta pemberian suplemen, dll.

Asuhan yang diberikan
a). ASI Eksklusif
b). Tumbuh kembang anak dan pemberian makanan dengan gizi seimbang
c). Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
d). Pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan (KtP)
e). Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.

3. Remaja
Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun dan merupakan peralihan dari masa kanak-anak menjadi dewasa. Peristiwa terpenting yang terjadi pada gadis remaja adalah datangnya haid pertama yang dinamakan menarche. Secara tradisi, menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan, dan gadis yang mengalaminya dianggap sudah tiba waktunya untuk melakukan tugas-tugas sebagai wanita dewasa, dan siap dinikahkan. Pada usia ini tubuh wanita mengalami perubahan dramatis, karena mulai memproduksi hormon-hormon seksual yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sistem reproduksi
a. Gizi seimbang
b. Informasi tentang kesehatan reproduksi
c. Pencagahan kekerasan, termasuk seksual
d. Pencegahan terhadap ketergantungan napza
e. Perkawinan pada usia yang wajar
f. Pendidikan, peningkatan keterampilan
g. Peningkatan penghargaan diri
h. Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan ancaman.
i. Masalah yang ditemui meliputi: seks komersial, pelecehan seksual, penyalahgunaan obat (alkohol, obat, tembakau), kekerasan gender, praktik tradisional berbahaya, perilaku seks tidak aman, kehamilan remaja, aborsi tidak aman, ISR/IMS/HIV/ AIDS.
j. Pendekatan yang dapat dilakukan meliputi; konseling tentang perubahan hukum/sosial, pendidikan kesehatan, deteksi, pencegahan, pengobatan, kontrasepsi yang sesuai, pemberian suplemen, pendidikan dalam keluarga, konseling dll

Asuhan apa yang diberikan

a) Gizi seimbang
b) Informasi tentang kesehatan reproduksi
c) Pencegahan kekerasan seksual (perkosaan)
d) Pencegahan terhadap ketergantungan napza
e) Perkawinan pada usia yang wajar
f) Peningkatan pendidikan, ketrampilan, penghargaan diri dan pertahanan terhadap godaan dan ancaman.

4. Usia subur
Usia dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun, sering dihubungkan dengan masa subur, karena pada usia ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi. Inilah usia produktif dalam menapak karir yang penuh kesibukan di luar rumah. Di usia ini wanita harus lebih memperhatikan kondisi tubuhnya agar selalu dalam kondisi prima, sehingga jika terjadi kehamilan dapat berjalan dengan lancar, dan bayi yang dilahirkan pun sehat. Pada periode ini masalah kesehatan berganti dengan gangguan kehamilan, kelelahan kronis akibat merawat anak, dan tuntutan karir. Kanker, kegemukan, depresi, dan penyakit serius tertentu mulai menggerogoti tubuhnya. Gangguan yang sering muncul pada usia ini, adalah endometriosis yang ditandai dengan gejala nyeri haid, kram haid, nyeri pinggul saat berhubungan seks, sakit saat buang air besar atau buang air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri hebat, tetapi ada juga yang tidak mengalami gejala apa-apa.
a. Kehamilan dan persalinan yang aman
b. Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c. Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi (KB)
d. Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
e. Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f. Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi secara rasional
g. Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
h. Pencegahan dan manajemen infertilitas.
i. Masalah yang mungkin ditemui: Kesakitan dan kematiani ibu yang disebabkan berbagai kondisi, malnutrisi/anemia, kemandulan, pelecehan/kekerasan seksual, komplikasi aborsi, ISR/IMS/HIV/AIDS dan pengaturan kesuburan.
j. Pendekatan yang dapat dilakukan : pendidikan kesehatan, suplemen, konseling, pencegahan primer, pengobatan KB, pendidikan tentang perilaku seksual yang bertanggungjawab, pencegahan dan pengobatan IMS, pelayanan antenatal, persalinan, post partum pelayanan kebidanan darurat, imunisasi dan informasi-informasi.

Asuhan yang diberikan
a). Kehamilan dan persalinan yang aman
b). Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c). Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi ( KB )
d). Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
e). Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f). Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi
g). Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
h). Pencegahan dan manajemen infertilitas.

5. Usia Lanjut
Yang dianggap lanjut usia (lansia) adalah setelah mencapai usia 60 tahun. Inilah masa yang paling rentan diserang berbagai penyakit degeneratif dan penyakit berat lainnya. Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya secara teratur. Prioritas utamanya adalah menjaga agar tubuh tetap sehat dengan mengatur pola makan yang benar, dan minum suplemen yang dibutuhkan tubuh. Selain itu olahraga ringan dan tetap aktif secara intelektual.
a. Perhatian pada problem meno/andro-pause
b. Perhatian pada penyakit utama degeneratif, termasuk rabun, gangguan mobilitas dan osteoporosis.
c. Deteksi dini kanker rahim dan kanker rahim
d. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini: penyakit sistem sirkulasi, kekerasan, prolaps/osteoporosis, kanker saluran reproduksi, payudara/kanker prostat, ISR/IMS/HIV/AIDS.
e. Pendekatan yang dapat dilakukan: dipengaruhi oleh pengalaman reproduksi sebelumnya, diagnosis, informasi dan pengobatan dini.

Asuhan apa yang diberikan

1). Perhatian pada problem menopause
2.). Perhatian pada penyakit utama degenerative, termasuk rabun, gangguan mobilitas dan osteoporosis.
Berkurangnya hormone estrogen pada wanita menopause mungkin menyebabkan berbagai keluhan sebagai berikut :
a. Penyakit jantung koroner
b. Kadar estrogen yang cukup, mampu melindungi wanita dari penyakit jantung koroner. Berkurangnya hormone estrogen dapat menurunkan kadar kolesterol baik ( HDL ) dan meningkatnya kadar kolesterol tidak baik ( LDL ) yang meningkatkan kejadian penyakit jantung koroner.
c. Osteoporosis
d. Adalah berkurangnya kepadatan tulang pada wanita akibat penurunan kadar hormone estrogen, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
e. Gangguan mata
f. Mata terasa kering dan kadang terasa gatal karena produksi air mata berkurang.
g. Kepikunan ( demensia tipe Alzeimer ).
h. Kekurangan hormone estrogen juga mempengaruhi susunan saraf pusat dan otak. Penurunan hormone estrogen menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, sukar tidur, gelisah, depresi sampai pada kepikunan tipe Alzeimer. Penyakit kepikunan tipe Alzeimer dapat terjadi bilam kekurangan estrogen sudah berlangsung cukup lama dan berat, yang dipengaruhi factor keturunan.
3). Deteksi dini kanker rahim.

Pengertian lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai “usia kemunduran” yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.
Masalah kesehatan mental pada lansia dapat berasal dari 4 aspek yaitu fisik, psikologik, sosial dan ekonomi. Masalah tersebut dapat berupa emosi labil, mudah tersinggung, gampang merasa dilecehkan, kecewa, tidak bahagia, perasaan kehilangan, dan tidak berguna. lansia dengan problem tersebut menjadi rentan mengalami gangguan psikiatrik seperti depresi, ansietas (kecemasan), psikosis (kegilaan) atau kecanduan obat. Pada umumnya masalah kesehatan mental lansia adalah masalah penyesuaian. Penyesuaian tersebut karena adanya perubahan dari keadaan sebelumnya (fisik masih kuat, bekerja dan berpenghasilan) menjadi kemunduran.
Lansia  juga identik dengan menurunnya daya tahan tubuh dan mengalami berbagai macam penyakit. Lansia akan memerlukan obat yang jumlah atau macamnya tergantung dari penyakit yang diderita. Semakin banyak penyakit pada lansia, semakin banyak jenis obat yang diperlukan. Banyaknya jenis obat akan menimbulkan masalah antara lain kemungkinan memerlukan ketaatan atau menimbulkan kebingungan dalam menggunakan atau cara minum obat. Disamping itu dapat meningkatkan resiko efek samping obat atau interaksi obat.
Istilah tubuh kembang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dibedakan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih, 1995).
. Batas Usia Lansia
Lanjut Usia Meliputi :
Kel. Usia Lanjut (55-64 th) sebagai Presenium
Kel. Usia Lanjut (65 th <) sebagai Masa Senium
70-75 tahun (yaoung old) 75-80 tahun (old) Lebih dari 80 (very old)