A.
Perubahan
Psikologis Pada Kehamilan Trisemester I
Trisemester pertama sering dianggap sebagai periode
penyesuaian. Penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Namun
ada sebagian wanita yang merasa sedih tentang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang
lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi dan
kesedihan. Hal ini berbeda dengan wanita yang memang telah merencanakan
kehamilan, mereka cenderung gembira, tak percaya bahwa dirinya telah mengandung
dan mencari tanda bukti kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya.
Adapun
perubahan-perubahan psikologis pada trisemester I kehamilan adalah :
1. Wanita
tersebut terkadang merasa senang dan sedih. Perasaan senang akan timbul pada
wanita yang memang menginginkan kehamilan, sedang rasa sedih akan muncul pada
wanita yang tidak menginginkan kehamilan tersebut.
2. Perubahan
emosi (emosi labil), sensitif terhadap setiap permasalahan yang menimbulkan
wanita tersebut meneteskan air mata (emosi ini merupakan sebuah hambatan/penyulit
pada kehamilan).
3. Pada
sebagian wanita hamil terjadi penurunan minat terhadap hubungan seksual.
4. Sering
merasa cemas dan rasa tak percaya. Perasaan ini muncul ketika wanita tersebut
baru mengalami kehamilan, lebih-lebih pada wanita yang mengalami keahamilan
pertama kali. Pada masa awal kehamilan, wanita tersebut cenderung merasa tak
percaya jika dirinya sedang mengandung. Untuk mencari buktinya, wanita ini akan
mencari-cari sebuah kepastian, bukti konkrit yang menyatakan bahwa dirinya
benar-benar hamil. Upaya tersebut dilakukan dengan jalan mencari tahu kepada
ahli kedokteran dan memperhatikan setiap
perubahan yang ada pada tubuhnya secara seksama.
5. Timbulnya
rasa khawatir terhadap kesehatan janin yang membuatnya bersikap sangat
hati-hati dan tentunya sedikit merasa takut atau khawatir ketika dia melakukan
suatu pekerjaan.
6. Stress.
Ada 2 tipe stress yaitu positif dan negative. Kedua stress ini dapat
mempengaruhi reaksi individu. Ada juga yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
Stress
intrinsik berhubungan dengan tujuan pribadi individu untuk membuat sempurna
baik kehidupan pribadinya maupun kehidupan sosialnya secara professional.
Stress
ekstrinsik timbul karena faktor eksternal seperti rasa sakit, kehilangan,
kesendirian dan reproduksi.
Stress
yang terjadi dari diri individu biasanya berkenaan dengan kegelisahan terhadap
kemampuan beradaptasi dengan kejadian kehamilannya.
7. Terkadang
muncul penolakan-penolakan kehamilan, bahkan mereka berharap agar dirinya tidak
hamil saja. Penolakan ini terjadi ketika wanita hamil ini mulai tidak merasa
nyaman dengan perubahan-perubahan psikologis yang dia alami.
8. Kehamilan
kerap dijadikan sebuah rahasia yang disembunyikan dari keluarga, hal ini
biasanya dilakukan oleh wanita hamil yang kehamilannya tidak diinginkan
(kecelakaan).
9. Munculnya
rasa tidak nyaman dalam kehamilan sampai saat melahirkan. Pada saat ini mereka
sangat membutuhkan kehadiran orang lain untuk menceritakan tentang kehamilannya
dan untuk membuat keputusan bagi janin mereka sampai mereka yakin kehamilannya
berlangsung aman.
10. Wanita
hamil juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan
khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap perubahan
fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida kecemasan berhubungan dengan
pengalaman yang lalu.
11. Kelelahan.
Biasanya diakibatkan oleh tingginya tingkat hormon progesterone yang berefek
sedatif. Selama masa- masa awal kehamilan metabolisme tubuh meningkat agar
dapat membantu perkembangan janin dan organ vital. Hal ini tentu saja dapat
mengakibatkan kelelahan luar biasa.
12. Lidah
yang lebih peka dan ngidam (Hipersalifasi). Air liur sering merefleksikan
kandungan kimiawi dalam darah dan dengan meningkatnya hormone rasa dalam mulut
dapat berubah. Kadang- kadang terasa seperti logam. Hal ini menyebabkan rasa
makanan dapat berbeda dari biasanya, sehingga makanan yang biasanya disukai
menjadi makanan yang dibenci. Ngidam biasanya dianggap sbagai respon tubuh yang
kekurangan mineral tertentu dan tubuh mencoba menuruti unsur- unsur tersebut.
Ngidam sebenarnya bukan merupakan refleksi kandungan kimiawi, akan tetapi
ngidam hanya sebagai sebuah perasaan ibu hamil ketika ia ingin diperhatikan
oleh suaminya.
13. Mual
dan muntah (Morning sickness). Biasanya terjadi akibat perubahan hormonal
selama kehamilan.
14. Pica
merupakan salah satu contoh sebagian kebiasaan yanag dilakukan ibu hamil yaitu
makan sesuatu dalam jumlah banyak atau makan sesuatu yang bukan makanan.
15. Peka
terhadap bau. Kepekaan ini mungkin diakibatkan oleh naiknya konsentrasi
hormonal ibu.
16. Rasa
khawatir yang muncul akibat persaan was-was dan ketakutan jika suatu saat
suaminya tidak lagi menyayanginya karena perubahan fisiknya (pembesaran perut).
17. Munculnya
perasaan ragu-ragu. Hal ini berhubungan dengan fikiran negative wanita hamil
mengenai keadaan bayi yang akan dilahirkannya kelak.
B.
Perubahan
Fisiologis pada Trisemester I Kehamilan
1. Kehamilan
menyebabkan metabolisme tubuh meningkat 10- 25% dari keadaan normal yang
berarti tubuh mempercepat semua fungsinya.
2. Peredaran
darah dari jantung bertambah dengan cepat (nyaris mendekati maksimum ) dan
berlangsung selama masa kehamilan.
3. Pernafasan
semakin cepat karena mengirimkan lebih banyak oksigen ke janin dan mengeluarkan
lebih banyak karbondioksida
4. Payudara
membesar, lebih berat dan terasa lunak jika disentuh karena pengaruh hormone estrogen
dan progesteron, cadangan lemak meningkat dan pertumbuhan kelenjar susu. Daerah
sekitar puting (areola) menjadi lebih gelap dan sedikit membengkak
(Montgomery’s tubercles ). Akibat suplai darah ke payudara meningkat akan
muncul kumpulan garis kebiru-biruan dibagian bawah kulit.
5. Rahim
(uterus) melebar sejak awal kehamilan tetapi belum dapat dirasakan sampai akhir
Trisemester I, ketika rahim mulai terangkat di atas tepi pinggul (pelvic).
6. Pertambahan
berat badan dan ukuran badan rata-rata 0.5 per minggu (2.5 kg/bln).
7. Pertambahan
volume darah.
8. Pertambahan
deposit lemak. Deposit lemak (kolesterol banyak dibutuhkan ibu hamil karena
kolesterol tersebut berfungsi sebagai zat pembentukan otak dan tubuh janin).
9. Warna
kulit menjadi lebih cerah dan muda, namun terkadang ada yang kulitnya berubah
menjadi kusam (gosong).
10. Bertambahnya
hormon yaitu hormon progesterone.
11. Meningkatnya
produksi Hcg (human chorionic gonadrotopin) oleh jaringan fetal seiring dengan
proses implantasi janin, sekitar 7 hari setelah pembuahan.
12. Bertambahnya
frekuensi buang air kecil akibat meningkatnya produksi hormone progesterone dan
mulai diproduksinya Hcg oleh janin.
Tip
untuk mengurangi gejala mual dan muntah selama hamil :
·
Hindari makanan porsi
besar, makan lebih sering dengan porsi kecil (2-3 jam sekali)
·
Makanan tinggi
karbohidrat dan protein dapat mengurangi rasa mual. Biscuit, roti dan kentang
adalah sumber bahan pangan tinggi karbohidrat.
·
Hindari bau-bauan yang
menyengat.
·
Sesudah makan jangan
buru-buru berbaring, tetapi segera berdiri.
·
Makan cracers 15 menit
setelah bangun tidur di pagi hari.
·
Jangan menunda makan.
·
Hindari makanan
berlemak dan berbumbu tajam. Makanan ini dapat meningkatkan rasa mual.
·
Hindari kopi dan
minuman bersoda. Perbanyak minum air putih serta jus buah dan sayuran.
·
Jangan minum disaat
makan, tetapi minum setengah jam sebelum makan dan setelah makan.
·
Konsumsi makanan yang
agak dingin karena dapat mengurangi bau yang menyengat.
·
Jika mual muntah
berlebihan, maka segera konsultasikan ke dokter.
·
Konsumsi makanan
bercita agak asam, aroma jahe dan buah segar untuk mengurangi rasa mual.
·
Konsumsi vitamin B6
dapat mengurangi rasa mual morning sickness, tetapi konsultasikan ke dokter
lebih dahulu sebelum meminumnya.
ilmu pengetahuan adalah makanan yang sangat bergizi dan berguna bagi diri sendiri dan orang lain.. ini merupakan gizi vitamin bagi ilmu pengetahuan kesehatan
BalasHapus